Senin, 16 Mei 2011

Konformitas dan ketaatan



BAB II
PEMBAHASAN

A. Kelompok Sosial

Manusia dilahirkan dibumi ini pada dasar nya sebagai makhluk individu, akan tetapi dengan seiringnya waktu manusia dituntut untuk berinteraksi terhadap sesama manusia lainya. Dimana manusia juga makhluk sosial, yang butuh bantuan dari manusia lainya. juga memiliki norma – norma  sehingga terbentuk lah yang namanya kelompok sosial.

Kelompok sosial terbentuk seiring jalan dengan adanya interaksi terhadap sesama manusia. Kelompok sosial adalah, unit sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur serta memiliki tugas masing – masing individu juga memiliki norma -  norma, aturan – aturan yang berlaku di dalam kelompok. (Sherif and Sherif. 1956)

Di dalam kelompok sosial terdapat Norma – norma yang mengatur perilaku dan individu :

1. Norma Adat
Norma adat adalah aturan yang mengatur perilaku seseorang individu didalam ruang lingkup sosial, akan tetapi melanggar norma ini tidak mendapatkan fanishment (hukuman). Akan tetapi individu yang melanggar nya kan mendapatkan kucilan dan cemoohan dari individu lainya. hal ini berkaitan dengan yang nama nya harga diri.
Contoh :
Penyimpangan dalam acara makan , dalam berpakaian

2. Norma Kesusilaan
Norma Kesusilaan adalah aturan yang berkaitan dengan religi (agama) dimana seorang individu mentimpang dengan perilaku yang tidak sesuai dengan akidah agama yang dianut. Apabila Norma ini dilanggar hukuman nya berupa pengucilan di dalam masyarakat.
Contoh :
Seseorang yang melakukan perzinahan.
3. Norma Hukum
Norma Hukum adalah aturan yang memiliki rancangan, Fanishment (hukuman) dan bersifat legal di dalam kelompok sosial. Norma hukum ini jangkauan nya secara luas dimana negara yang mengatour semua nya. Pabila melanggra norma ini akan mendapatkan hukuman sesuai dengan pelanggaran nya.
Contoh :
Pelanggaran pidana, pelanggaran perdata.

Dari penjelasan diatas akan menjadi tolak ukur antara konformitas dan ketaatan. Dimana arti sebuah ketaatan itu harus dipatuhi dan bersifat memaksa bagi individu yang berada di dalam kelompok sosial. Serta konformitas sendiri merupakan perilaku atau tindakan yang dilakukan individu karena seluruh individu di dalam kelompok sosial itu melakukanya.

B. Pengertian Konformitas Dan Ketaatan

Dari penjelasan kelompok sosial dan Norma – norma yang ada menjelaskan bahwasanya di dalam kelompok sosial terdapat yang nama nya konformitas dan ketaatan. Dan kedua nya tentu berbeda. Antara konformitas dan ketaatan persamaan nya dari sebuah penampilan perilaku di dalam kelompok sosial. Dan perbedaanya dari hasil penampilan perilaku tersebut dimana ketaatan karena adanya norma dan aturan yang memaksa sedangkan konformitas karena secara umum seluruh individu melakukanya.

Pengertian Konformitas
Konformitas adalah perilaku yang ditampakan oleh individu karena setiap individu lainya menampilkan perilaku tersebut.

Pengertian Ketaatan
Ketaatan adalah Perilaku yang ditampakan oleh individu meskipun mereka lebih tidak suka menampilkanya dikarenakan adanya tuntutan yang mengharuskan individu tersebut melakukanya.




C. Konformitas Sebagai Alat Pemersatu Kelompok Sosial

Konformitas sering kali bersifat adaptif karena didalam kelompok sosial atau lingkungan sosial, kita perlu penyesuaian diri. Dimana , seorang individu yang memiliki adat, suku yang tidak sama di dalam suatu lingkungan sosial. Dimana di dalam kelompok sosial terdapat banyak individu yang berlainan suku bangsa serta adat dan agama yang berbeda – beda diantara mereka.

Contoh kasus nya ; orang jawa yang dikenal dengan pemegang adat yang teguh dapat bertahan di kota palembang sebagai perantauan karena mereka memiliki tingkat penyesuaian diri yang kuat. Orang jawa dapat membaur dengan individu lokal maupun individu lainya di Palembang. Dengan demikian, konformitas berguna di dalam kelompok sosial. Sebagai alat pemersatu presepsi yang berbeda – beda bentuknya.

Konformitas di dalam kelompok sosial ditentukan karena adanya informasi yang menstimulus pola pikir individu. Dimana konformitas lebih berbentuk dengan yang nama nya rasa harga diri seseorang individu. Apabila seorang individu tidak dapat melakukan konformitas maka dirinya akan dianggap sebagai orang yang menyimpang diantara individu lainya.

D. Faktor – Faktor Timbulnya Konformitas :
1. Kelompok yang besar
2. Keahlian Kelompok
4. Ketidak ada rasa percaya diri di dalam masyarakat

E. Faktor – Faktor Penurunan Konformitas
1. Tidak adanya kesepakatan diantara individu di dalam kelompok sosial
2. Perilaku yang dianggap tidak sesuai lagi dengan kebutuhan zaman yang sekarang
3. Aturan negara yang melarang hal tersebut

F. Ketaatan Sebagai Alat Yang Mengatur Perilaku Individu 
Di dalam ruang lingkup lingkungan sosial atau kelompok sosial terdapat yang nama nya Norma dan aturan yang berlaku. Dimana norma dan aturan itu harus ditaati oleh setiap individu dimana dengan cara melalui tekanan sosial. Maksudnya, secara tidak langsung seorang individu dituntut untuk melakukan hal tersebut.

Akan tetapi walaupun bersifat memaksa perilaku yang ditampakan adalah berfungsi sebagai alat pengatur yang positif di dalam kelompok sosial. Ketaatan dengan di dalam nya terdapat tekanan sosial tentu adanya fanishment (hukuman) dimana setiap individu yang melakukan penyimpangan terhadap norma dan aturan yang telah dibuat kan mendapatkan hukuman.

Contoh kasus ; Di kampus IAIN Raden Fatah Palembang mengharuskan setiap Mahasiswa/Wi nya memakai pakaian yang telah ditentukan. Diamana Mahasiswa tidak boleh memakai pakaian yang tidak berkerah dan tidak boleh memakai celana jeans serta tidak boleh juga memakai sendal. Begitu juga dengan Mahasiswi tidak boleh memakai pakaian yang ketat dan lainya. yang membatasi mereka adalah Norma dan Aturan yang berlaku di lembaga tersebut.  Dimana mereka harus mematuhi hal tersebut, walaupun ada mahasiswa/wi yang tidak setuju dengan penerapan hal tersebut.

Akan tetapi dengan adanya fanishment (hukuman), mereka harus mematuhi dan mentaati nya. Agar tidak mendapatkan hukuman oleh lembaga terkait, seperti tidak boleh mengikuti kegiatan akademik yang bersifat formal.

Dengan demikian seorang individu dimana ia berada di dalam kelompok sosial harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan nya. Sehingga antara konformitas dan ketaatan itu sebenarnya merupakan satu keterikatan diantaranya. Merupakan perilaku yang ditampakan agar tidak menjadi penyimpangan.

G. Faktor – Faktor Yang Memperkuat Ketaatan
1. Adanya fanishment (ganjaran atau hukuman)
2. Adanya Ancaman
3. Tekanan Sosial

H. Faktor – Faktor Penurunan Ketaatan
1. Aturan yang terlalu keras sehingga mengakibatkan perlawanan 
2. Aturan yang tidak sesuai dengan harapan banyak orang
I. Membentuk Konformitas Dan Ketaatan

Mulai dari diri sendiri

a. Etika
Dalam pembentukan konformitas dan ketaatan tentu adanya kata sepakat terlebih dahulu di dalam kelompok sosial yang dianggap sesuai. Dalam penjelasan sebelumnya sudah dijelaskan banyak contoh kasus. Dimana dalam pembentukan baik konformitas maupun ketaatan itu dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu.

Dengan adanya Etika seorang individu akan merasa malu apabila dia melakukan penyimpangan di dalam kelompok sosial. Etika sendiri juga sebagai alat pembantu dalam pembentukan kedua hal tersebut.

Etika adalah bagian dari filsafat yang meliputi hidup baik, menjadi orang yang baik, berbuat baik, dan menginginkan hal – hal yang baik di dalam kehidupan.  

Jadi, Konformitas dan Ketaatan itu juga terbentuk karena adanya niat dari individu, kesadaran diri dari individu tersebut untuk menjadi lebih baik dan itu disebut dengan etika di dalam lingkungan sosial atau kelompok sosial.

b. Etos
Selain etika, dimana ingin menjadi lebih juga adanya sifat yang ada di dalam lingkungan masyarakat (traits). Sifat ini disebut dengan etos, adapun etos merupakan bagian dari etika dimana sifat individu dapat mempengaruhi kelompok sosial dan begitu juga sebaliknya individu dapat terpengaruh oleh kelompok sosial.

Etos adalah inti dari sikap, keyakinan dan perasaan yang memberikan hubungan vitalitas bagi suatu bangsa. Etos ini berlaku saat individu berada dalam ruang lingkup lingkungan sosia. Dimana adanya norma dan aturan yang berlaku seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.


c. Moral
Antara etika dan etos itu saling melengkapi, dan juga ada yang namanya moral. Dmana moral adalah suatu penilaian bagi individu terhadap individu lainya. Penilaian ini dapat berupa penilaian yang positif maupun penilaian yang negatif. Ini semua tergantung dari individu yang bersangkutan dapat dikatakan penyimpangan ataupun berbuah positif.

J. Perspektif Islam Tentang Arti Sebuah Konformitas Dan Ketaatan

Islam sebagai agama yang dikenal dengan norma dan aturan nya yang mengharuskan pengikutnya, mentaati aturan yang ada. Dimana menjauhkan larangan Allah dan mengerjakan perintahnya. Apabila hal itu dilanggar maka akan mendapatkan fanishment (ganjaran) dimana buah dari itu yaitu Dosa. Umat Islam harus yakin terhadap hal itu, harus mentaati dan mematuhi peraturan juga di anjurkan oleh Islam, sebagaimana Firman Allah dala QS. An – Nisaa : 59 :








Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Ke. mudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Dari firman Allah diatas Islam juga menganjurkan akan mentaati semua pertauran baik yang datang dari Allah maupun kepada pihak – pihak yang dianggap sebagai pemimpin dan yang benar. Semua itu dianjurkan dan diharuskan oleh umat islam tanpa terkecuali.6

BAB III
KESIMPULAN

Menampilkan suatu perilaku karena orang lain juga melakukany itu disebut dengan Konformitas. Menampilkan suatu perilaku karena diminta oleh orang lain meskipun anda tidak ingin melakukanya disebut Ketaatan.

Faktor – faktor yang menimbulkan tingkat Konformitas muncul karena kelompok yang besar, keahlian kelompok, ketidak ada rasa percaya diri individu. Ketaatan dapat ditentukan oleh faktor adanya fanishment (ganjaran), ancaman, dan tekanan sosial.

Pembentukan konformitas dan ketaatan :

Dapat dilaksanakan dengan jalan melalui diri sendiri dengan :

1. Etika
2. Etos
3. Moral

Islam juga menganjurkan setiap umat muslim harus mentaati segala peraturan yang ada dan mematuhi pimpinan selagi semua itu tidak bertentangan dengan norma silam dan norma hukum yang ada. Dengan adanya konformitas dan ketaatan ini diharapkan akan menghasilkan ruang lingkup lingkungan sosial atau kelompok sosial yang kondusif, teratus dan tertib tanpa adanya penyimpangan.









DAFTAR PUSTAKA

  • David O Sears. Psikologi Sosial. Erlangga. Jakarta. 1991
  • Rober C. Solomon. Etika. Erlangga. Jakarta. 1987
  • Drs. Moekijat. Koordinasi. CV. Mandar Maju.Bandung. 1994









































KETAATAN
 DI DALAM KELOMPOK SOSIAL













Makalah ini dibuat sebagai tugas Kelompok
dari mata kuliah Psikologi Sosial yang dibimbing
oleh Ibu Rosyidah Umpu, S.Psi




Oleh Kelompok V


Nama kelompok :

Hermansyah
Iredho Fani Reza
M. Rahardian Maulana
Dewi Novianti





JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN
IAIN RADEN FATAH
PALEMBANG







KATA PENGANTAR



 



Assalamualaikum Wr. Wb.

            Syukur Alhamdullillah Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Berkat dan Rahmat Nya lah makalah yang  membahas tentang ”Ketaatan Di Dalam Organisasi” yang menjadi tugas dari mata kuliah Psikologi Sosial yang dibimbing oleh Ibu Rosyidah Umpu, S.Psi dapat diselesaikan. Tak lupa jua, syalawat beriringkan salam Penulis sempatkan untuk Nabi besar kita Muhammad SAW, yang telah membawa zaman Jahilliyah ke Zaman yang baik hingga akhir zaman, amin. Dan penulis menerima kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menjadi sebuah penilaian bagi Penulis sendiri. Amin ya Robbal Alamin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.



Palembang, 21 Mei  2010



Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                               I
DAFTAR ISI                                                                                                              II

BAB I             PENDAHULUAN                                                                             III
                       
BAB II                       PEMBAHASAN
                        A. Kelompok Sosial                                                                            1
B. Pengertian Konformitas Dan Ketaatan                                          2
C. Konformitas Sebagai Alat Pemersatu Kelompok Sosial                3
D. Faktor – Faktor Timbulnya Konformitas                                       3
                        E. Ketaatan Sebagai Alat Yang Mengatur Perilaku Individu                        3
F. Faktor – Faktor Penurunan Konformitas                                        3
                        G. Faktor – Faktor Yang Memperkuat Ketaatan                                4

                        H. Faktor – Faktor Penurunan Ketaatan                                             4
                        I. Membentuk Konformitas Dan Ketaatan                                         5
                        J.Perspektif Islam Tentang Arti Sebuah Konformitas Dan Ketaatan 6                     

BAB III          KESIMPULAN                                                                                  7

DAFTAR PUSTAKA                                                                                                            8


















BAB I
PENDAHULUAN

Konformitas Dan Ketaatan

Di dalam suatu ruang lingkup atau kelompok sosial di masyarakat, terdapat yang nama nya norma – norma dan nilai – nilai di dalam nya. Dimana norma – norma dan nilai tersebut harus ditaati dan dipatuhi. Konsekuensi dari pelanggaran nya tentunya akan mendapat kan fanishment (hukuman). Ganjaran atau hukuman itu, tentunya telah disepakati sebelumnya dan telah berlaku di dalam masyarakat.

Semua aturan itu, mengharuskan seseorang individu harus mentaati peraturan tersebut jika tidak ingin mendapat kan yang nama nya hukuman. Di dalam sebuah kelompok sosial seringkali seseorang menampilkan perilaku dan sikap yang orang lain juga melakukan nya itu disebut dengan konformitas. Konformitas adalah menampilkan perilaku atau tindakan yang dilakukan oleh individu secara umum.

Dan apabila seseorang individu melakukan perilaku atau tindakan serta sikap yang sebenarnya dirinya tidak ingin melakukan nya itu disebut dengan ketaatan. Dan konsekuensi dari pelanggaran nya akan mendapatkan hukuman dari norma – norma dan aturan yang berlaku di dalam kelompok sosial.

Jadi dari penjelasan diatas antara konformitas dan ketaatan itu jelas berbeda dimana pembedanya adanya fanishment (hukuman) yang harus dihindari. Serta ada yang harus dipatuhi. Konformitas perilaku secara umum dan ketaatan perilaku yang dikerjakan karena adanya hukuman bila tidak dipatuhi dan bersifat memaksa. Untuk lebih mendalami tentang konformitas dan ketaatan di dalam kelompok sosial akan dibahas lebih lanjut pada Bab berikutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar